Yohanes paulus lahir di yogyakarta. Berasal dari keluarga Kristen taat
fanatik. Karena latar belakang pendidikan dan pergaulan selalu dalam
lingkungan agama Kristen katoolik, semenjak kecil yohanes selalu diberi
pandangan bahwa agama islam itu adalah agama yang sesat. Orang-orang
Islam itu adalah domba-domba yang perlu diselamatkan. Setiap kali
mendengar suara mereka mengaji, yohanes selalu menganggap mereka sedang
memanggil setan. Bagitupula setiap yohanes melihat mereka sholat, ia
beranggapan sedang menyembah iblis. Perasaan anti-Islam serasa begitu
kuat dalam diri yohanes sehingga ia berniat menyerang teman-temannya yg
beraga islam bahwa agamanya yang paling benar.
Dimasa kuliah di
FKUI yohanes bergabung dalam sebuah kelompok studi kedokteran. Kelompok
ini beranggotakan empat orang. Ketiga orang temanya beragama Islam.
Mereka diajak diskusi masalah agama. Dalam diskusi itu yohanes mulai
menyerang mereka. Yohanes selalu mendiskreditkan agama mereka. Misalnya,
mengapa sholat itu harus menghadap kiblat dan harus bahasa Arab dalam
membacanya. Yohanes selalu menyatakankepada mereka jika Tuhan orang
Islam tidak sempurna karena hanya ada di Arab. Setelah itu yohanes
membandingkan dengan tuhan agamanya yang ada dimana-mana.
Mendapat serangan itu, teman-teman yohanes tenang saja. Mereka menjawab
bahwa dimana pun berada, orang islam dapat sholat dan selalu sama
bahasanya dalam beribadah. Ini menunjukkan bahwa agama Islam itu agama
yang benar dan universal (untuk semua manusia). Mereka malah balik
bertanya, mengapa orang Kristen itu jika membangun gereja tidak satu
arah, malah terkesan berantakan ke segala arah. Itu menunjukkan bahwa
tuhan yohanes bingung kemana harus berpaling. Mereka juga mengatakan
bahasa agama yohanes itu tidak sama tergantung wilayah. Jadi
kesempurnaannya, mereka mengatakan bahwa agama yohanes itu hanya agama
lokal. Jelas saja yohanes kaget dan tersentak mendengar jawaban itu.
Ternyata mereka pandai-poandai, tidak seperti dugaan yohanes selama ini.
Yohanes coba melahap buku-buku islam, seperti akidah dan Tauhid Islam,
api Islam, soal jawab tentang Islam, dan islam jalan lurus. Yohanes juga
sering bertanya pada teman-temannya orang islam dan sering menghadiri
kuliah dan diskusi agama Islam. Yohanes begitu kagum dan hormat kepada
pribadi Nabi Muhammad saw yang telah membawa dan memperjuangkan agama
agung dan mulia ini. Dari sini pula yohanes dapat memperoleh jawaban
dari berbagai persoalan yang selama ini menjadi ganjalan dalam agamanya.
Yohanes mulai percaya jika Islam adalah agama yang rasional,
mengajarkan disiplin, bersifat social, dan menjunjung tinggi kesusilaan.
Pengalaman seperti ini membuat keimanan yohanes goyah. Dan pada
akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
Keislaman yohanes
mendapat tantangan dari keluarga dan teman-teman gerejanya. Mereka
menyindir, mencela, bahkan menuduh yohanes tersesat. Yang paling berat
adalah tantangan dari Ibu kandungnya. Yohanes dimarahi dan dicaci maki
habis-habisan karena telah berkhianat. Ibunya juga akan mengancam bunuh
diri jika yohanes tidak kembali ke agama Kristen. Tantangan ini dihadapi
dengan sabar dan tabah. Lama-kelamaan tantangan ibunya mereka jga.
Akhirnya yohanes dapat menjalankan ibadah dengan baik dan tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar