♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
Ketika nabi Muhammad dan Aminah menuju perjalanan ke Yastrib untuk
berziarah ke makam Abdullah bin Abdul Muthalib.... .tiba tiba ada angin
yang besar seperti topan badai....
"Karena topan yang besar ..Aminah merasakan tubuhnya lemas
lunglai...sakit mulai merambah pada seluruh tubuhnya.... .dan rombongan
penziarah pun dihentikan untuk menunggu badai ."
Muhammad saw
pada mulanya tidak bersedih karena kelelahan yang tampak diwajah ibunya.
Dia berharap rasa sakit ibunya segera hilang setelah angin topan itu
reda. Adapun Aminah, dia merasa bahwa rasa lemah dan lelah itu adalah
ajal yangg telah tertulis. Dia memeluk erat dan mencium anaknya yang
semata wayang. Air menetes dari kedua matanya membasahi pipinya dan
membasahi pipi anaknya. Yang ia cium dari kasih sayang seorang ibu.
Muhammad menghapus air mata ibunya dg tangan yang lembut sambil
menikmati kasih sayang berlimpah yang menyembunyikan kecemasan dalam
dirinya.
Tiba-tiba kedua lengan Aminah terlepas lemas darinya.
Muhammad saw yang masih kecil menatap cemas kepada ibunya. Dia kaget
melihat sinar mata ibunya meredup dan suaranya melemah sedikit demi
sedikit hingga berubah menjadi suara yang berbisik. Muhammad saw
mengiba, memanggil-manggil nama ibunya, memintanya untuk menatapnya dan
berbicara kepadanya.
Aminah menatap wajah anaknya dan berkata,
"Allah memberkatimu sebagai seorang anak, wahai putra manusia yang
diliputi kematian, yang selamat karena pertolongan Raja Yang Maha
Mengetahui. Dia yang pada pagi hari, ketika dipanah anak panah ditebus
dengan 100 unta peliharaan.
Kemudian Aminah berhenti untuk
beristirahat. Namun ketika dia mendapati nafasnya tersenggal-senggal dia
berbisik dalam detik-detik sakratul maut. "setiap yang hidup akan mati,
setiap yang baru akan usang dan setiap yang besar akan lenyap. Aku akan
mati tetapi namaku akan kekal karena aku telah meninggalkan kebaikan
dan melahirkan anak yang suci." Lalu larutlah suaranya dikeheningan,
ketiadaan dan setelah itu dia tidak berbicara untuk selama-lamanya.
Alam diliputi oleh kebisuan mencekam, sesaat kemudian dipecahkan oleh
jeritan anak kecil yang tertimpa musibah, yang memeluk jasad ibunya
ditengah padang pasir, dia memanggil-manggil ibunya yang tetap tidak
menjawab panggilan itu.
Dia menoleh bingung kearah Ummu Aiman,
bertanya padanya tentang rahasia kehidupan yang padam itu, jasad yang
diam dan dingin, suara yang lenyap dan larut, maka budak wanita itu
merangkulnya kedadanya tidak ada yang dapat dia lakukan kecuali berkata
tanpa sadar, "wahai anakku, itu adalah kematian."
"kematian?"
"apakah dia sesuatu yang merampas ayah sebelumnya?" "apakah dia sesuatu
yang menuangkan ibunya segelas derita karena menjanda? Yang karenanya
dia tidak dapat menikmati hidup dan luka dihatinya tidak kunjung pulih
selama 7 tahun yang panjang?" "apakah dia yang menghampiri orang-orang
tercinta didalam didalam tanah dan tidak ada pertemuan kembali
sesudahnya? " "apakah dia yang membawa pergi musafir ketempat yang tidak
mungkin akan kembali?"
Disana anak yatim itu kembali melihat
ibunya yang terbujur kaku. Anak yatim itu kini menjadi piatu. Ia duduk
didekatnya dan menatapnya dengan diam, wajahnya sayu tidak dapat berbuat
apa-apa, pada saat yang sama Barakah mengkafani jasad yang mati dan
membalut wajah yang layu serta memejamkan kedua mata yang padam itu.
Muhammad mengikutinya dengan menunduk pasrah. Barakah kepala rombongan
ziarah membawa jasad itu kedesa Al-Abwa' untuk mempersiapkan tempat
tidur Aminah yang terakhir. Hingga ketika bumi hampir saja menimbun
tubuh Aminah, anak semata wayangnya yang yatim itu berlari kearahnya dan
memegangnya. Dia ingin ibunya tetap tetap bersamanya atau dia yang
bersamanya.
Tangisan orang-orang disekitarnyapun menjadi-jadi
karena kasihan dan iba. Mereka membiarkan anak yatim itu memegang ibunya
untuk sesaat. Kemudian mereka menjauhkan anak itu dari ibunya dengan
lembut dan membaringkan tubuh wanita mulia itu diliang lahat untuk
peristirahatan terakhir. Dan mereka menimbunnya dengan pasir.
Sumber: dari blog seorang teman.......
SubhanAllah. ...
~.~.~.~.~.~.~
Ibu (Mamah) Aku Merindukanmu -_-
Ketika Aku mengantar kepergianmu MamahkuLangit mendung turut
berdukaOrang-orang riuh rendah berceritaTentang segala amal kebaikanmu
Kini Aku datang kepadamu, MamahkuSemilir di bawah kamboja dan
nisanmuAku menangis dan berdoaMengenang segala salah dan dosaku
kepadamuKepergianmu seketika mendewasakan akuMengajarkan aku betapa
penting arti hidupUntuk menjadi berguna bagi sesama
Kepergianmu Mamahku mengajarikuBagaimana harus mencintai dan
menyayangiBagaimana harus tulus berkorban dan bersabarBagaimana harus
berjuang demi anak-anaknyaHingga saat terakhir hayatmuEngkau terus
berdoa demi kebahagiaan anak-anakmu
Hari ini aku menemuimu,
MamahkuDengan haru aku mengenangmuBila datang saatnya nantiKan
kuceritakan segala kebesaran dan keagunganmuBersama embun fajar kemarau
ku sertakan doaSemoga engkau mendapatkan tempat terbaik di
sisi-NyaAamiin ya Alloh ya Rabbal'alamin
(♥ Subhallah & Semoga Bermanfaat ♥)
______________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Aamiin Ya rabbal 'alamiin |
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar