♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
:: Keutamaan Menyebarkan As-Salamu ‘Alaikum ::
Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam
mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil
hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang bersifat individual
hingga urusan sosial.
Salah satu tuntunan Islam ialah perkara
bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi
Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mencontohkan bahwa bila seorang
Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan
sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullah wa Barakatuh,
artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah
menyertaimu. Subhanallah...! Begitu indahnya tegur-sapa yang diajarkan
agama Allah kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Bahkan dalam suatu
kesempatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan tindakan
mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar
salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam
kesusahan.
أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ قَالَ
تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ
Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shollallahu ’alaih
wa sallam: “Manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul shollallahu
’alaih wa sallam bersabda: ”Hendaklah engkau memberi makanan dan
mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak.” (HR
Bukhary)
Dalam hadits yang lain Nabi shollallahu ’alaih wa
sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling
mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi
antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi
antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri
keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا
أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
Berkata Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bersabda Rasulullah shollallahu
’alaih wa sallam: “Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian
beriman. Kalian tidak beriman secara sempurna sehingga kalian saling
mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan
akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalian
(apabila berjumpa).” (HR Muslim)
Dengan kata lain Nabi
shollallahu ’alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan Muslim
yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta.
Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan
keberadaannya. Dan jika keimanannya diragukan, maka kemungkinan masuk
surga-pun menjadi kecil.
Saudaraku, marilah kita berlomba untuk
masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di
antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagian kita
enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman
setiap Muslim: Masuk surga...! Bukankah ini bentuk kompetisi
satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan di antara sesama
Muslim?
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133)
Ya Allah, aku mohon kepadaMu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu dari MurkaMu dan NerakaMu
(♥ Subhallah & Semoga Bermanfaat ♥)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar