♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
Mulanya sang Ibu tidak begitu terkejut melihat putranya pergi ke masjid
menunaikan shalat jamaah lima kali dalam sehari semalam. Bahkan, tampak
seakan ia tidak rela bila buah hatinya yg masih kanak2 melaksanakah
smua shalat lima waktu. Baginya, sang anak masih terlalu hijau untuk
melaksanakan shalat. Seolah shalat telah merampas buah hatinya, dan
tidak memberinya manfaat. Shalat tlah membuat anaknya penat, dan sungguh
tidak menyenangkan. Shalat hanya menyia-nyiakan waktunya dan tidak
membuatnya disiplin.
Namun sungguh menakjubkan, di usianya yg
tidak lebih dari sepuluh tahun, si anak dgn polos menjawab kegalauan
ibunya. Ia menolak dgn halus keinginan ibunya agar ia tidak perlu
bersusah payah untuk shalat, "Ibu, dgn shalat aku merasa bahagia sekali.
Dengan shalat, aku merasa lebih giat, waktuku teratur dgn baik, PR
sekolah mampu aku kerjakan semuanya, pelajaran sekolah dapat aku ulangi,
dan aku masih punya waktu untuk bermain."
Saat sang ibu
merasa tidak mampu lagi untuk membujuk buah hatinya untuk meninggalkan
ketekunannya melaksanakan shalat berjamaah yg dianggapnya semua itu
terlalu dini bagi anaknya, ia pun mengadukan persoalan buah hatinya itu
kepada sang suami. Sang ibu benar-benar merasa bahwa shalat telah
menguasai pikiran anaknya.
Sang suami berusaha menghibur
istrinya yg cemas dgn mengatakan, "Biarkan saja, itu kan hanya perilaku
kanak-kanak . Kalau ia sudah bosan dan putus asa, ia akan kembali pada
perilakunya semula."
Hati pun terus bergulir, ucapan sang
suami yg menjadi harap sang ibu blm juga muncul tanda2 akan terwujud,
sementara sang buah hati, bertambah cintanya pada shalat. Semakin kuat
keteguhannya melakukan shalat dan tidak pernah lagi terbendung tekad
bulatnya untuk slalu shalat berjamaah di masjid.
Hingga suatu
pagi di hari Jum`at, sang ibu tampak sangat gelisah. Sudah setengah jam
lebih dari shalat shubuh selesai ditunaikan, sang buah hati belum juga
beranjak dari kamarnya. Sambil agak terburu-buru ia bergegas menuju
kamar sang buah hati, takut dan cemas membayangi hatinya.
Hampir saja sang ibu memasuki pintu kamar buah hatinya yg terbuka saat
terdengar lamat2 kata bercampur isak tangis. Sang buah hati terlaut
dalam khusyuknya doa,
"Ya Rabb, berilah petunjuk kepada ibuku,
berilah petunjuk kepada ayahku , sadarkanlah keduanya agar mau
menunaikan shalat dan taat kepada-Mu sehingga keduanya tidak masuk
neraka."
Sang ibu tak kuasa membendung deraian air matanya
saat mendengar doa sang buah hati. Air matanya terus membasahi kedua
pipi, membasuh hati dan melapangkan dadanya. Ia bergegas menuju kamarnya
untuk membangunkan suaminya dan mengajaknya mendengarkan doa buah
hatinya.
Keduanya mendapati buah hatinya meneruskan untaian doanya,
"Ya Rabb, Engkau telah berjanji akan memperkenankan doa kami. Aku mohon
kepada-Mu wahai Rabb, perkenankan doaku, dan berilah hidayah kepada
ayah dan ibuku. Aku cinta pada mereka, dan mereka pun cinta kepadaku. Ya
Allah , sayangilah mereka sebagaimana aku sangat menyayangi ayah dan
bundaku."
Sang ibu tak kuasa lagi menahan diri. Ia memeluk
buah hatinya. Ia bekap buah hatinya erat-erat dalam dadanya. Sang ayah
pun tak kuasa menahan haru. Ia dekap anak dan istrinya seraya berucap
kpd buah hatinya,
"Anakku sayang, Allah telah memperkenankan doamu."
Sejak itu, keduanya senantiasa melaksanakan shalat lima waktu dan teguh
menunaikan perintah2 Allah. Keduanya mendapat hidayah melalui perantara
buah hatinya.
Subhanallah,,, Maha Suci Allah ..Begitu kasih
sayang Nya menaungi seluruh hamba Nya .. hidayah dan karunia Rabb datang
melalui untaian doa sayang putranya yang sholeh ..
(♥ Subhallah & Semoga Bermanfaat ♥)
______________________________________________________
Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat.
Silakan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun.
semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Aamiin Ya rabbal 'alamiin |
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
... Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa atuubu Ilaik ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar