♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
Si kecil “Azzam” sedang
bermain kejar-kejaran dengan teman-teman sebayanya. Anak desa yang yatim
berusia enam setengah tahun itu baru tiga bulan masukSekolah Dasar Negeri di dekat rumahnya.
Setiap sore, seperti biasa anak-anak bermain-main bersama. Ada yang
main petak umpet, ada yang main kelereng, ada yang main lompat karet,
dan ada yang sekedar kejar-kejaran !! Didekat mereka bermain, ada salah
seorang penduduk desa yang sedang membangun rumah.
Penduduk
disini rata-rata menggunakan air pancuran yang mengalir dari atas untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Namun penduduk yang sedang membangun
rumah ini membuat sumur sendiri untuk memenuhi kebutuhannya.
Galian sumur itu baru sekitar dua seperempat meter dalamnya. Dan karena
saat itu sedang musim hujan, galian itu belum diteruskan karena hampir
penuh berisi air hujan. Si kecil Azzam tidak menyadari ada bahaya di
tempat ia bermain-main. Ia terus berlari kejar-kejaran dengan temannya.
Tiba-tiba Azzam tersandung dan terpeleset ..... blung ..... Azzam masuk
kedalam galian sumur !!
Desa kecil itu bernama “desa Kajar”.
Sebuah desa yang terletak di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang Jawa
Tengah ini disebut “desa kajar” karena terletak dikaki sebuah gunung
yang bernama “gunung kajar”. Konon kata kajar diambil dari akar kata
bahasa arab “hajar” yang berarti batu.
Gunung tersebut memang
tidak begitu tinggi, dan menurut hasil penyelidikan, ketika akan dibuat
proyek terowongan jalan melalui gunung tersebut, ternyata memang tidak
dapat dilaksanakan karena gunung tersebut berisi air dan bebatuan yang
besar-besar. Dan akhirnya, pemerintah daerah memutuskan untuk memasukkan
gunung kajar menjadi “cagar alam” yang harus dilindungi dan tidak boleh
dirusak.
Waktu adzan Ashar sedang dilantunkan dari sebuah
Musholla di desa tersebut. Seorang Janda muda berparas cantik baru saja
selesai mengambil air wudlu dipancuran air disebelah rumahnya. Baru
setengah tahun dia ditinggal wafat “Pak Sabar” suaminya, ketika sedang
berangkat pergi untuk menunaikan shalat Jum’ah. Saat itu sebuah sepeda
motor yang sedang kehilangan kendali melaju kencang dari atas
menyerempet Pak Sabar ketika sedang berjalan di pinggiran jalan. Pak
Sabar dan pengendara sepeda motor sama-sama terpelanting jatuh.
Pengendara sepeda motor langsung meninggal di tempat, sedang pak Sabar
tak sadarkan diri dan langsung dibopong para tetangganya yang kebetulan
sama-sama berangkat shalat Jum’ah, menuju ke balai puskesmas di desa
tersebut.
Darah segar keluar dari hidung dan telinga Pak
Sabar. Dokter puskesmas yang hendak pergi shalat Jum’ah terpaksa harus
kembali lagi ke balai untuk menolong Pak Sabar terlebih dahulu. Bu Sabar
yang diberi khabar oleh salah seorang tetangganya bergegas menuju balai
puskesmas untuk melihat keadaan suaminya.
Dan ketika melihat
kondisi suaminya yang cukup parah, Bu Sabar hanya bisa pasrah dan
tawakkal. Meski demikian tak henti-hentinya lisannya berdzikir menyebut
asma Allah dan mengharap kemurahaNYA untuk supaya suaminya dapat
disembuhkan.
Manusia boleh punya kehendak, namun Allah juga
punya kehendak !! saat itu rupanya Allah punya kehendak lain ..... tepat
ketika adzan Ashar berkumandang, Pak Sabar yang dikenal sangat ramah
dan penyabar itu oleh dokter dinyatakan telah wafat !! Dengan suara
lirih terucap kalimah dari lisan Bu Sabar “innaa lillaahi wa innaa
ilaihi raaji’uun”.
Selesai berwudlu, Bu Sabar menghadap kiblat
dan mengangkat tangannya sambil melantunkan doa ba’da wudlu. Belum
selesai doa dilantunkan, tiba-tiba terdengar suara orang
memanggil-manggil sambil membopong seorang anak yang basah kuyup .....
Bu Sabar .... Bu Sabar ..... Azzam tercebur galian sumur bu .... Azzam
meninggal !!
Bu Sabar tersentak dari doanya ..... wajahnya
kelihatan sangat sedih, terucap kalimah lirih dari lisannya “innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ..... !!”. Tiba-tiba, Bu Sabar duduk
di tanah kemudian bersujud ....!! Para tetangga yang ikut membawa pulang
jenazah Azzam terheran-heran .... Bu Sabar tidak menangis sama sekali,
meski wajahnya tampak sangat sedih .... tapi apa yang sedang ia lakukan ?
Bersujud ? Bersujud untuk apa ? Kenapa harus bersujud ..... ?
Agak lama Bu Sabar bersujud meski beralaskan tanah ..... para tetangga
mulai khawatir jangan-jangan terjadi sesuatu terhadap Bu Sabar. Ingatan
para tetangganya melayang pada peristiwa meninggalnya Pak Sabar yang
baru enam bulan lalu yang juga tepat disaat berkumandangnya adzan Ashar.
Seorang Ibu muda berjilbab putih menepuk-nepuk pundak Bu Sabar. Bu
Sabar .... Bu Sabar .... ingat bu .... ingat bu .... istighfar ....!!
Bu Sabar bangun dari sujudnya. Di dahi dan hidungnya masih menempel
sisa tanah bekas sujud. Tampak sekali wajahnya masih sangat sedih.
Pandangannya menyapu orang-orang disekelilingnya. Dan, ketika dilihat
anaknya masih digendong salah seorang bapak-bapak, Bu Sabar memintanya
..... tolong anak saya bawa kesini pak ..... biar saya sendiri yang
menggendongnya !!.
Bu Sabar membawa jenazah Azzam masuk ke
dalam rumah diiringi para tetangganya. Dibaringkannya Azzam di kasur
diatas dipan yang terletak dekat ruang tamu. Diciumnya anak kecil itu
berkali-kali sambil membisikkan beberapa kata-kata. Para tetangga sangat
terharu melihat pemandangan di depannya. Suasana sangat hening .....
dan tak ada seorangpun diantara mereka yang berani mengeluarkan suara.
Mereka masih tertegun menyaksikan rentetan peristiwa yang baru saja
dilihatnya, dan mereka begitu kagum akan ketabahan dan ketawakkalan Bu
Sabar !!
Setelah puas menciumi Azzam, Bu Sabar berbalik
memandang para tetangganya .... terima kasih bapak-bapak dan ibu-ibu
sudah menolong membawa pulang anak saya. Seorang Ibu setengah baya
menjawab .... ya Bu Sabar .... nggak apa-apa ..... Ibu yang sabar ya bu
.... ibu yang ridho ya .... !!
Bu Sabar menganggukkan kepala
.... Alhamdulillah dari awal musibah ini saya sudah bisa sabar dan ridho
bu .... Alhamdulillah .... Saya teringat sabda baginda Rasul kalau “As
Shabru fii awwali shadam .... sabar itu pada saat awal terjadinya
benturan” .... saya ngga apa-apa bu .... nggak apa-apa .... insya Allah
saya sabar dan ridho !!.
Melihat ketabahan Bu Sabar yang
sangat luar biasa, seorang Ibu yang lainnya yang sejak tadi penasaran
tak kuasa bertanya .... maaf Bu Sabar, tadi disamping rumah, saya
melihat ibu sujud ketika mendengar musibah ini .... apa yang ....? belum
selesai ibu tersebut dengan pertanyaannya, Bu Sabar sudah menjawab ....
Betul bu .... saya tadi melakukan sujud syukur bu ...!! Saya memang
sangat sedih ketika mendengar anak saya satu-satunya dipanggil Allah !!
bagaimana mungkin tidak sedih bu .... dia satu-satunya yang menemani dan
menjadi penghibur saya sejak almarhum suami saya meninggal !! Dia juga
yang menjadi tumpahan semua kasih sayang saya selama ini !! Dia juga
yang menjadi harapan saya untuk meneruskan cita-cita bapaknya yang belum
terlaksanakan !!
Tapi bu .... disaat bersedih tadi saya
teringat firman Allah “Sesungguhnya balasan pahala bagi orang-orang yang
sabar adalah tidak terbatas.” (QS. Az Zumar : 10).
Saya juga
teringat sabda baginda Rasul “Tidaklah suatu musibah menimpa seorang
muslim kecuali Allah akan hapuskan (dosanya) karena musibahnya
tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah).
Saya juga
teringat cerita “bu nyai” (Pen : istri pak kyai di kampung) waktu
pengajian minggu lalu, katanya kalau kita sabar dan ridho disaat
menerima musibah, maka balasannya adalah surga !! apalagi kalau sabar
dan ridho ketika ditinggal meninggal anaknya yang masih kecil, bu nyai
bilang akan mendapatkan kunci surga, karena anak kecil yang masih suci
itu bisa menjadi syafa’at bagi orang tuanya ....!!” itulah bu ....
alasan kenapa saya tadi sujud syukur .... mohon doakan saya ya bu ....
doakan saya supaya yang dijanjikan Allah dan Baginda Rasul bisa saya
dapatkan !!
Para tetangga yang hadir semakin kagum terhadap
janda muda berparas cantik ini ..... seorang nenek-nenek berucap
“subhaanallah ..... tabah sekali kau nak !!” Bu Sabar mengarahkan
pandangannya ke nenek dan berucap .... saya belum seberapa nek,
dibanding apa yang dulu pernah terjadi pada istri sahabat Rasul yang
bernama Ummu Sulaim ketika anaknya satu-satunya yang masih kecil
meninggal dunia. Waktu anaknya meninggal, Ummu Sulaim masih bisa
tersenyum manis ketika suaminya baru datang dari bepergian ..... dia
juga masih bisa mempersiapkan hidangan yang paling enak untuk suaminya
.... dan bahkan dia masih sempat melakukan hubungan suami istri sampai
hajat suaminya terpuaskan ....!!
Para tetangga semakin banyak
yang berdatangan untuk ta’ziyah. Bu Sabar beranjak dari duduknya. Dia
mohon diri pada tetangganya untuk melaksanakan shalat ashar.
Kejadian yang baru saja dialami membuat Bu Sabar bertambah khusyu’ dalam
shalatnya. Baru saja bertakbir Bu Sabar sudah menangis sesenggukan ....
ia ingat akan kebesaran Allah yang tak tertandingi oleh siapapun !!
Seusai membaca Fatihah, Bu Sabar membaca beberapa ayat pada akhir surat
Az Zumar “wasiiqal ladzinat taqau rabbahum ilal jannati zumaraa .....
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan. sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang
pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya: "kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah
kamu ! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.". Bu
Sabar membayangkan dirinya bersama rombongan orang-orang bertaqwa yang
masuk surga.
Bayangan itu begitu nyata dipelupuk matanya.
Begitu khusu’ dia menghadap dan bermunajat kepadaNYA. Sore itu dia
merasakan keni’matan yang luar biasa pada saat berdua denganNYA,
sampai-sampai dia lupa akan anaknya yang sangat dicintainya baru saja
meninggalkannya !!
Suara berisik para tetangga yang ta’ziyah
mengganggu kekhusyu’an shalatnya. Assalaamu ‘alaikum warahmatullah .....
Assalaamu ‘alaikum warahmatullah ..... Bu Sabar mengakhiri shalatnya.
Kembali dia bersujud untuk berdoa ..... selamat jalan anakku ....
selamat jalan anakku ... “sanaltaqii fil jannah ... insya Allah kita
akan bertemu di surga ....!!”
(♥ Subhanallah & Semoga Bermanfaat ♥)
SUBHANNALLAH ,....
BalasHapushttp://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/negara-ini-butuh-orang-gila-seperti-saya.html
BalasHapushttp://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/cerita-sepasang-kekasih-begal-korbannya.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/cara-gampang-dapatkan-perut-sixpack.html
http://sisiusus260.blogspot.com/2017/11/10-cara-bangkitkan-gairah-pasangan-saat.html
CONTACT US :
BBM : D1E0517C
FB : Pelangi QQ Asia
Ya, allah bgtu tabah nya
BalasHapus