♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
SUBHANALLAH… Demikian kata yang patut kita ucapin tak kala melihat sesuatu yang mencengangkan dan membuat kita kagum (takjub) ketika melihat segala sesuatu yang Allah ciptakan dimuka bumi ini.
Ya… Inilah keajaiban (mukjzat Abad 20), menghebohkan dan menggetarkan
hati, seorang bocah 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Hijaz
College Islamic University, Inggris, Karena Hafal dan Faham Alquran.
Simak saja pernyataan dari Mohsen Qiraati (Mufasir kontemporer Iran)
“Saya telah menggeluti Alquran selama lebih dari 20 tahun, namun kini
kembali menjadi murid yang harus menulis catatan dibuku pelajaran.
Apapun yang ia (Husein) katakan, saya catat, saya bangga menyatakan diri
sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini“
Lelaki cilik itu datang dari sebuah negeri yang sangat jauh, Negeri
Persia (Iran). Dinegerinya sendiri, dia sudah sangat terkenal sejak
usianya baru 5 tahun. Kini disebuah negeri berperadaban Barat, lelaki
cilik itu menjalani ujian selama 210 menit, dalam 2 kali pertemuan.
Ujiannya meliputi :
:: Menghafal Alquran dan menerjemahkan
kedalam bahasa ibu (Persia),:: Menerangkan topik ayat Alquran,::
Menafsirkan dan menerangkan ayat Alqur’an,:: Bercakap-cakap dengan
menggunakan ayat-ayat Alquran, dan:: Menerangkan makna Alquran dengan
metode isyarat tangan.
Setelah ujian selesai nilai hasil ujian
yang diraihnya adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan Hijaz College
Islamic University, Inggris, Peraih nilai :
:: 60-70 diberi
sertifikat Diploma,:: 70-80 Sarjana Kehormatan,:: 80-90 Magister
Kehormatan,:: Diatas 90 Doktor Kehormatan (honoris causa)
Tepat tanggal 19 Februari 1998, Lelaki cilik itupun menerima ijasah
Doktor Honoris Causa dalam bidang “Science of the Retention of The Holy
Quran.“
An amazing boy… SubhanALLAH…
Lelaki cilik itu bernama lengkap Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i
Ini adalah kutipan sebagian dialog yang terjadi sekembalinya Husein dari Inggris (Acara penyambutan sepulang dari Inggris) :
Tanya : Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?Husein : “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS.94:6)
Tanya : Apa Tanggapan orang-orang disana (Inggris) dalam acara-acara
Qurani-mu?Husein : “Mereka Tertawa” (QS.83:34). [Maksud Husein
orang-orang di Inggris tuh merasa senang/bahagia]
Tanya : Jika
kamu ditanya orang, ‘buat apa engkau ke Inggris‘? Apa jawabanmu?Husein :
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu“
(QS.5:67). [Yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk
menyampaikan ayat-ayat Alquran]
Tanya : Engkau belum lulus SD,
bagaimana mungkin mendapat gelar doctor?Husein : “Mereka dalam keadaan
gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka“
(QS.3:170). [Maksudnya, semua itu adalah karunia Allah]
Tanya :
Bagaimana Ilmu itu diajarkan?Husein : “Dan orang-orang yang
bersungguh-sungguh (berjihad) untuk Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami“ (QS.29:69). [Maksud Husein,
bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan
membuka jalan ilmu baginya]
Tanya : Kapan engkau akan
menikah?Husein : (sambil tersenyum) “Dan apabila anak-anak telah sampai
umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin“ (QS.24:59). [Maksud
Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh]
Dan masih banyak lagi dialog-dialog yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat-ayat Alqur’an, diantaranya :
Tanya : Apa kabarmu?Husein : “Dan penutup do'a mereka ialah
Alhamdulillahi Rabbil ’aalamin“ (QS.10:10). [Maksud Husein, kabarnya
baik-baik saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta
Alam]
Tanya : Di manakah Tuhan?Husein : “Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah“ (QS.2:115).
Tanya : Ayat mana dalam Alquran yag paling engkau sukai?Husein :
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan (Keimanan dan
Keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin“ (QS.9:128)
Walaupun ia sudah meraih gelar
Doktor, husein tetaplah anak kecil. Kadangkala ia bertengkar dengan
saudaranya, namun uniknya saat bertengkarpun ia mengucapkan kata-kata
yang bersumber dari Alqur’an. Ketika saudara laki-lakinya berusaha untuk
memukulnya, Husein segera berteriak, “Selamatkanlah aku dari fir’aun
dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim"
(Qs.66:11)
(n_n) MasyaALLAH… SubhanALLAH…
Ternyata
jikalau kita ingin mencetak anak-anak seperti Husein, kita harus
mempersiapkannya sejak dini dan tentunya semua itu juga atas kehendak
dan ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kedua orang tua
Husein ternyata sewaktu menikah pada usia yang sama yaitu pada usia 17
tahun sudah berkeinginan (bertekad) untuk untuk menghafal Alqur'an.
Tekadnya akhirnya tercapai 6 tahun kemudian, dalam prosesnya keduanya
membentuk kelompok khusus penghafal Alqur'an. Orang tua Husein juga
mendirikan kelas-kelas pelajaran Alqur'an yang diikuti oleh para pecinta
Alqur'an. Husein pun sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri
kelas-kelas Alqur'an. Meskipun dikelas-kelas itu Husein hanya duduk
mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran.
Pada
usia 2 tahun 4 bulan, Husein sudah menghafal jus 30 (juz’amma) secara
otodidak (belajar sendiri). Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya pun
secara serius mengajarkan hafalan Quran juz 29. Dalam proses belajar,
ayah Husein biasa memberikan hadiah sebagai pembangkit semangat,
misalnya, “Jika kamu berhasil menghafal surah ini, ayah akan memberimu
hadiah“
Selama masa hamil dan menyusui, Ibunda Husein dalam
sehari membaca minimal 1 Juz Alqur'an. Jadi, sejak dini bahkan saat
masih didalam kandungan Husein sudah menerima pelajaran Alqur'an dari
Ibundanya.
Ayahanda Husein juga membuat metode pengajaran
alquran yang lebih mudah kepada Si Husein kecil dengan metode isyarat
tangan dan metode permainan, seperti menunjukkan jari keatas saat ada
ayat yang menyebutkan tentang Allah, membuat isyarat dengan tangan yang
saling bersalaman saat menjelaskan ayat tentang perdamaian, dan lain
sebagainya.
Ayahanda Husein (Sayyid Muhammad Mahdi) pun
mendirikan sebuah sekolah bernama “Jamiatul Qura“. Sekolah itu segera
menjadi sangat terkenal, tentu saja karena keberadaan “Sang Mukjizat
Abad 20“ sebagai ikonnya. Bagi Sayyid Mohammad Mahdi sendiri, pendirian
sekolah ini menjadi ujian tersendiri untuk mengetahui apakah metode
pengajaran hafalan Quran yang ia temukan hanya bisa diterapkan untuk
anaknya ataukah bisa juga diterapkan untuk anak-anak yang lain.
Hasilnya...???
Ternyata sangat menggembirakan...:)
Hingga kini, Jamiatul Quran memiliki ratusan alumnus hafiz Quran, dan
ribuan alumnus yang hafal sebagian dari Alqur'an. Mereka anak-anak kecil
dengan usia rata 9-10 tahun. Yang mampu menghafal Alqur'an, lengkap
dengan terjemahannya. Meskipun kemampuan mereka tidak bisa menyamai
Husein, tetap saja kemampuan “Bunga-bunga Qurani” itu sangat
menakjubkan.
Ayahanda Husein berpesan, bila orangtua
menginginkan anaknya menjadi pencinta dan penghafal Alqur'an, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah agar orangtua terlebih dahulu
mencintai Alqur'an dan rajin membacanya dirumah. Husein, sejak matanya
bisa menatap dunia, telah melihat Alqur'an, mendengarkan bacaan Alqur'an
dan akhirnya menjadi akrab dengan Alqur'an.
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Alqur'an dan mengajarkannya" (HR.Bukhari)
(♥ Subhallah & Semoga Bermanfaat ♥)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar