♥ Bismillaahir Rahmaanir Rahiim ♥
Subhanallah, Maha Besar dan
Penyayangnya Allah kepada seluruh hamba Nya .. Segala puji bagi Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam , keluarga dan para sahabatnya. aamiin.
Berikut adalah keutamaan-keutamaan dzikir yang disarikan oleh Ibnu
Qayyim Al Jauziyah dalam kitabnya Al Wabilush Shoyyib. Seoga semakin
memotivasi untuk tidak lalai dari dzikir, apalagi dzikir yang banyak
disebut kalam Allah yaitu majlis ilmu yang mengkaji Al Kitab dan Sunnah
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
• Pertama, mengusir setan.
• Kedua, mendatangkan ridho Ar Rahman.
• Ketiga, menghilangkan gelisah dan hati yang gundah gulana.
• Keempat, hati menjadi gembira dan lapang.
• Kelima, menguatkan hati dan badan.
• Keenam, menerangi hati dan wajah.
• Ketujuh, mendatangkan rezki.
• Kedelapan, orang yang berdzikir akan merasakan manisnya iman dan keceriaan.
• Kesembilan, mendatangkan cinta Ar Rahman yang merupakan ruh Islam.
• Kesepuluh, mendekatkan diri pada Allah sehingga memasukkannya pada
golongan orang yang berbuat ihsan yaitu beribadah kepada Allah
seakan-akan melihatnya.
• Kesebelas, mendatangkan inabah,
yaitu kembali pada Allah ‘azza wa jalla. Semakin seseorang kembali pada
Allah dengan banyak berdzikir pada-Nya, maka hatinya pun akan kembali
pada Allah dalam setiap keadaan.
• Keduabelas, seseorang akan
semakin dekat pada Allah sesuai dengan kadar dzikrnya pada Alalh ‘azza
wa jalla. Semakin ia lalai dari dzikir, ia pun akan semakin jauh
dari-Nya.
• Ketigabelas, semakin bertambah ma’rifah (mengenal
Allah). Semakin banyak dzikir, semakin bertambah ma’rifah seseorang pada
Allah.
• Keempatbelas, mendatangkan rasa takut pada Rabb ‘azza
wa jalla dan semakin menundukkan diri pada-Nya. Sedangkan orang yang
lalai dari dzikir, akan semakin terhalangi dari rasa takut pada Allah.
• Kelimabelas, meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
“Ingatlah pada-Ku, maka Aku akan melihat kalian.” (QS. Al Baqarah:
152). Seandainya tidak ada keutamaan dzikir selain yang disebutkan dalam
ayat ini, maka sudahlah cukup keutamaan yang disebut.
• Keenambelas, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,
الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟
“Dzikir pada hati semisal air yang dibutuhkan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”
• Ketujuhbelas, hati dan ruh semakin kuat. Jika seseorang melupakan
dzikir maka kondisinya sebagaimana badan yang hilang kekuatan. Ibnul
Qayyim rahimahullah menceritakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
sesekali pernah shalat Shubuh dan beliau duduk berdzikir pada Allah
Ta’ala sampai beranjak siang. Setelah itu beliau berpaling padaku dan
berkata,
‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak
berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ – atau perkataan beliau
yang semisal ini -.
• Kedelapanbelas, dzikir menjadikan hati
semakin kilap yang sebelumnya berkarat. Karatnya hati adalah disebabkan
karena lalai dari dzikir pada Allah. Sedangkan kilapnya hati adalah
dzikir, taubat dan istighfar.
• Kesembilanbelas, menghapus dosa karena dzikir adalah kebaikan terbesar dan kebaikan akan menghapus kejelekan.
• Keduapuluh, menghilangkan kerisauan. Kerisauan ini dapat dihilangkan dengan dzikir pada Allah.
• Keduapuluh satu, ketika seorang hamba rajin mengingat Allah, maka Allah akan mengingat dirinya di saat ia butuh.
• Keduapuluh dua, jika seseorang mengenal Allah dalam keadaan lapang, Allah akan mengenalnya dalam keadaan sempit.
• Keduapuluh tiga, menyelematkan seseorang dari adzab neraka.
• Keduapuluh empat, dzikir menyebabkan turunnya sakinah (ketenangan), naungan rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.
• Keduapuluh lima, dzikir menyebabkan lisan semakin sibuk sehingga
terhindar dari ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dusta,
perbuatan keji dan bathil.
• Keduapuluh enam, majelis dzikir adalah majelis para malaikat dan majelis orang yang lalai dari dzikir adalah majelis syaitan.
• Keduapuluh tujuh, orang yang berzikir begitu bahagia, begitu pula ia akan membahagiakan orang-orang di sekitarnya.
• Keduapuluh delapan, dzikir akan memberikan rasa aman bagi seorang hamba dari kerugian di hari kiamat.
• Keduapuluh sembilan, karena tangisan orang yang berdzikir, maka Allah
akan memberikan naungan ‘Arsy padanya di hari kiamat yang amat panas.
• Ketigapuluh, sibuknya seseorang pada dzikir adalah sebab Allah memberi untuknya lebih dari yang diberikan pada peminta-minta.
• Ketigapuluh satu, dzikir adalah ibadah yang paling ringan, namun ibadah tersebut amat mulia.
• Ketigapuluh dua, dzikir adalah tanaman surga.
• Ketigapuluh tiga, pemberian dan keutamaan yang diberikan pada orang yang berdzikir, tidak diberikan pada amalan lainnya.
• Ketigapuluh empat, senantiasa berdzikir pada Allah menyebabkan
seseorang tidak mungkin melupakan-Nya. Orang yang melupakan Allah adalah
sebab sengsara dirinya dalam kehidupannya dan di hari ia dikembalikan.
Seseorang yang melupakan Allah menyebabkan ia melupakan dirinya dan
maslahat untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu
Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka Itulah
orang-orang yang fasik.” (Al Hasyr: 19)
• Ketigapuluh lima, dzikir mudah menggerakkan hamba.
• Ketigapuluh enam, dzikir adalah cahaya bagi pemiliknya di dunia, kubur, dan hari berbangkit.
Maha Suci Engkau ya Allah, Segala Puji yang tak terbatas untuk Mu ...
Subhanallah, walhamdulillah, walaa 'ilaaha'ilallah Allahu akbar, Laahaulawalaa quwwata illaa billah ..
Wallahu 'alam bishawab,
Barakallahufikum,
Sumber: Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar ‘Alam Al Fawaid, 94-114
Tidak ada komentar:
Posting Komentar