Rabu, 13 Juni 2012

♥ ♥ Menghadapi Rasa Gelisah dan Cemas ♥ ♥

selama kita hidup didunia ini kita selalu akan mengahadapi kecemasan, kesedihan, kehawatiran dsb. Itulah realita kehidupan dunya yang dicptakan oleh Allah agar manusia rindu dengan kehidupan disurga nanti. Makanya begitu orang masuk surga mereka akan mendengar sambutan:
Wahai penghuni surga mulai sekarang kamu sekalian akan tetap muda dan tidak akan menjadi tua
Kamu sekalian akan selalu behagia dan tidak akan cemas atau sedih lagi
Kamu sekalian akan selalu dalam kenimatan dan tidak akan sengsara
Kau sekalian akan hiduip selama-lamanya, dan tidak akan mati.

Namun sebetulanya diantara tanda orang-orang calon penghuni surga adalah mereka akan merasakan kenimatan surga tetikala dia masih di dunia ini.
Ada seorng Ulama yang mengatkan bahwa barangsiapa yang tidak menimati surga didunia ini, maka dia tidak akan menimati suga dikhirat nanti.

Karena orang banyak bertawakal dan yakin dengan Allah pasti hidupnya tidak akan banyak menghadapi kecemasan atau kegelisahan. Hanya orang yang kurang keyakinanya dan tawakalnya kepada Alah yang hidupnya sering dihinggapi oleh kecemasan dan kegelisahan. Oleh karena itu maskipun mereka menghadapi berbagai macam cobaan, tantangan dan penderitaan, hati mereka tidak akan gelisah atau takut. Orang seperti itu kan berarti hidupnya nimat. Makannya orang yang bunuh diri kebanyakan orang-orang kaya, bintang film, penyanyi, dsb. Padahal dari segi meteri umumnya mereka lebih dari cukup. Kenapa? Karena mereka bisa membahagiakan orang lain, tapi dirinya sendiri menderita dan gelisah.
Pernahkah kita ada kiyai dikampung yang bunuh diri? Tidak pernah, padahal dari segi materi umumnya kadang-kadang serba kurang

Jadi untuk menghadapi masalah cemas adalah
a. Harus yakin adanya perasaan cemas atau gelisah adalah seuatu yang tidak bisa dihendari. Nabipun (S) kadang kadang merasa cemas ketika melihat orang-orang Quraish yang tetap kebanyakan tidak mau beriman maskipun setelah diperlihatakan kepada mereka berbagai macam mujizat. Maka oleh Allah (S) diperingatkan bahwa tugas kamu adalah ‘hanya menyampaikan (memperingatkan) “Inama anta muzdakir’

b. Harus merasakan yakin bhw masa depan itu ditangan Allah SWT. Jadi kewajiban kita adalah melaksanakan tugas yg dibebankan kepada kita, sperti mendidik anak dsb. Tentang hasilnya kita tawakal kepada Allah. Kerean biasanya yang membuat orang itu cemas atau gelisah adalah dihantu-hantui kehawatiran tentang masa depan yang ilmunya hanya pada Allah SWT. Mengapa kita harus menderita sekarang untuk sesuatu yang belum pasti terjadi.

c, Membaca doa yang diajarkan oleh Nabi (S)

Allahumma ini azdubika minal hammi walhazan (Allah aku berlindung pada-Mu dari kecemasan dan kesedihan.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar