selama kita hidup didunia ini kita selalu akan mengahadapi kecemasan,
kesedihan, kehawatiran dsb. Itulah realita kehidupan dunya yang
dicptakan oleh Allah agar manusia rindu dengan kehidupan disurga nanti. Makanya begitu orang masuk surga mereka akan mendengar sambutan:
Wahai penghuni surga mulai sekarang kamu sekalian akan tetap muda dan tidak akan menjadi tua
Kamu sekalian akan selalu behagia dan tidak akan cemas atau sedih lagi
Kamu sekalian akan selalu dalam kenimatan dan tidak akan sengsara
Kau sekalian akan hiduip selama-lamanya, dan tidak akan mati.
Namun sebetulanya diantara tanda orang-orang calon penghuni surga
adalah mereka akan merasakan kenimatan surga tetikala dia masih di dunia
ini.
Ada seorng Ulama yang mengatkan bahwa barangsiapa yang tidak
menimati surga didunia ini, maka dia tidak akan menimati suga dikhirat
nanti.
Karena orang banyak bertawakal dan yakin dengan Allah
pasti hidupnya tidak akan banyak menghadapi kecemasan atau kegelisahan.
Hanya orang yang kurang keyakinanya dan tawakalnya kepada Alah yang
hidupnya sering dihinggapi oleh kecemasan dan kegelisahan. Oleh karena
itu maskipun mereka menghadapi berbagai macam cobaan, tantangan dan
penderitaan, hati mereka tidak akan gelisah atau takut. Orang seperti
itu kan berarti hidupnya nimat. Makannya orang yang bunuh diri
kebanyakan orang-orang kaya, bintang film, penyanyi, dsb. Padahal dari
segi meteri umumnya mereka lebih dari cukup. Kenapa? Karena mereka bisa
membahagiakan orang lain, tapi dirinya sendiri menderita dan gelisah.
Pernahkah kita ada kiyai dikampung yang bunuh diri? Tidak pernah, padahal dari segi materi umumnya kadang-kadang serba kurang
Jadi untuk menghadapi masalah cemas adalah
a. Harus yakin adanya perasaan cemas atau gelisah adalah seuatu yang
tidak bisa dihendari. Nabipun (S) kadang kadang merasa cemas ketika
melihat orang-orang Quraish yang tetap kebanyakan tidak mau beriman
maskipun setelah diperlihatakan kepada mereka berbagai macam mujizat.
Maka oleh Allah (S) diperingatkan bahwa tugas kamu adalah ‘hanya
menyampaikan (memperingatkan) “Inama anta muzdakir’
b. Harus
merasakan yakin bhw masa depan itu ditangan Allah SWT. Jadi kewajiban
kita adalah melaksanakan tugas yg dibebankan kepada kita, sperti
mendidik anak dsb. Tentang hasilnya kita tawakal kepada Allah. Kerean
biasanya yang membuat orang itu cemas atau gelisah adalah dihantu-hantui
kehawatiran tentang masa depan yang ilmunya hanya pada Allah SWT.
Mengapa kita harus menderita sekarang untuk sesuatu yang belum pasti
terjadi.
c, Membaca doa yang diajarkan oleh Nabi (S)
Allahumma ini azdubika minal hammi walhazan (Allah aku berlindung pada-Mu dari kecemasan dan kesedihan.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar